Pendidikan di sekolah bukanlah satu- satunya upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk sikap/ perilaku anak didik, akan tetapi hanyalah merupakan sebagian upaya pembentukan perilaku anak menuju perkembangan perilaku menjadi lebih baik. Waktu yang relatif singkat tidak memungkinkan bagi sekolah untuk dapat berbuat lebih banyak, dalam memberikan perhatian serta mendidik anak. Di rumahlah anak- anak punya waktu lebih banyak, sehingga peluang memberikan perhatian dan pendidikan sikap/ perilaku lebih leluasa.
Akan sangat penting artinya jalinan kerjasama, antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat dalam mengupayakan terbentuknya sikap/ perilaku peserta didik pada suatu sekolah. Sesuatu yang tidak mungkin jikalau tanggung jawab pembentukan/ pendidikan sikap/ perilaku anak didik itu hanya dibebankan pada sekolah. Bukannya sekolah tidak/ kurang memberikan apresiasi terhadap usaha- usaha pendidikan sikap/ perilaku anak, karena itu sudah menjadi tanggung jawab sekolah sebagai lembaga yang ditunjuk untuk itu. Sekolah dengan segala kelebihan dan keterbatasannya, selalu berusaha untuk memberikan layanan pembelajaran dan pendidikan yang baik bagi para siswanya.
Perlu menjadi perhatian kita bersama bahwasanya era kebebasan/ globalisasi informasi dewasa ini sudah tak mungkin lagi dapat dibendung. Betapa kuatirnya para orang tua ketika anak- anak mereka berangkat ke sekolah, namun ternyata tidak jua sampai di sekolah. Belum lagi kalau anaknya diketahui bergaul dengan temannya yang tidak sebaya/ tidak sekolah.
Sering kali sekolah dipersalahkan jika terjadi hal yang demikian, karena dianggap sekolah kurang peduli terhadap peserta didiknya. Pada posisi yang demikian, mungkin hal yang bisa dilakukan oleh sekolah adalah membuka jaringan/ akses komunikasi dengan orang tua siswa. Sehingga antara orang tua dan pihak sekolah dapat memantau lebih dini akan keberadaan peserta didik.